Pemandangan di setiap pusat perdagangan ponsel hampir terlihat seragam. Mayoritas pedagang di sana tentu saja menjajakan produk-produk yang memang menajdi kebutuhan pengguan ponsel. Mulai dari ponsel bekas, baru, aksesoris, voucher sampai suku cadang. Konter-konter ponsel dengan segala pernak perniknya tampak meriah.
Ditengah hiruk-pikuk ramainya pengunjung, penjaja layanan download konten terlihat sigap menawarkan jasanya. “Mas mau download ringtone, tempa atau Wallpaper?,” kata salah seorang pelayanan. Iseng-iseng kami menghamirinya. Baru saja kami menanyakan berapa jasa download per 1 lagu, dia langsung menawarkan konten dewasa. “Mau download film (maaf) porno juga ada, “kata dia.
Meski tampak sekelas kaki lima, ternyata penghasilannya tidak bisa dibilang sedikit. Salah satu penjaja mengaku bisa mengantongi setidaknya Rp250 ribu – Rp300 ribu per hari untk hari libur seperti sabtu dan minggu. Sedangkan hari-hari di luar itu paling banya Rp 150 ribu. Nah biasanya jasa yang ditawarkan di jual per paket. Misalnya, 5 ringtone, 5 theme, dan 5 aplikasi dibandrol sebesar Rp35 ribu. Sedangkan harga persatuan, sebut saja untuk ringtone bisa mencapai Rp5ribu.
Piranti yang digunakan sangat sederhana. Bahkan, rata-rata mereka hanya mengandalkan satu bua PC yang dipersenjatai dengan speaker kecil dan card reader. Untuk kelengkapan lainnya, mereka bisa saling pinjam, seperti kabel data, infrared atau Bluetooth.
Berdasarkan pengamatan kami di ITC Roxy Mas setidaknya terdaat ratusan penjaja jasa download. Mereka biasanya menempati tempat-tempat yang terpisah dari konter-konter pedagang ponsel. Persaingan antar sesama penjaja download di sana terlihat cukup ketat karena letaknya memang berdempetan. Diantaranya banyak boks-boks yang tersusun disatu deretan, kurang lebih jumlahnya 10 box, ternya dimiliki oleh satu orang. Sendangkan di tempat yang telihat terpisah, menandakan beda pemilik.
Tren konten favorit mengikuti jejak model ponsel. Sebelum maraknya ponsel musik, konten ringtone polyphonic sempat jadi primadona. Kini, konten musiklah yang sedang digemari. Setelah itu, aplikasi dan game menempati favorit ke dua. Sedangkan untuk konten vidio dan tema tetap diminati meski tidak sebanyak musik dan aplikasi. Meski begitu, harga per buah baik musik, vidio dan palikasi dibanderol sama, yakni Rp5000,-.
Untuk ringtone monophonic harganya lebih murah. Mayoritas mematok Rp2000/buah. “habis sudah jarang yang download,”kata salah satu penjaja download. Lalu dari mana mereka mendapatkan konten-konten tersebut? Nah disni masalahnya, rata-rata konten yang ditawarkan adalah konten-konten ‘bajakan’. Untuk musik misalnya, hanya bermodal CD MP3 yang banyak di jual di pinggir-pinggir jalan. Tapi umumnya mereka tak peduli bahwa yang dijual itu menyalahi aturan. Yang jelas, selama tidak ada tindakan apapun dari pihak yang dirugikan, bisnis ini akan tetap marak.
(Sumber : Tabloid Mingguan PULSA Edisi 123 Th V/2008/17-30 Januari)
Ditengah hiruk-pikuk ramainya pengunjung, penjaja layanan download konten terlihat sigap menawarkan jasanya. “Mas mau download ringtone, tempa atau Wallpaper?,” kata salah seorang pelayanan. Iseng-iseng kami menghamirinya. Baru saja kami menanyakan berapa jasa download per 1 lagu, dia langsung menawarkan konten dewasa. “Mau download film (maaf) porno juga ada, “kata dia.
Meski tampak sekelas kaki lima, ternyata penghasilannya tidak bisa dibilang sedikit. Salah satu penjaja mengaku bisa mengantongi setidaknya Rp250 ribu – Rp300 ribu per hari untk hari libur seperti sabtu dan minggu. Sedangkan hari-hari di luar itu paling banya Rp 150 ribu. Nah biasanya jasa yang ditawarkan di jual per paket. Misalnya, 5 ringtone, 5 theme, dan 5 aplikasi dibandrol sebesar Rp35 ribu. Sedangkan harga persatuan, sebut saja untuk ringtone bisa mencapai Rp5ribu.
Piranti yang digunakan sangat sederhana. Bahkan, rata-rata mereka hanya mengandalkan satu bua PC yang dipersenjatai dengan speaker kecil dan card reader. Untuk kelengkapan lainnya, mereka bisa saling pinjam, seperti kabel data, infrared atau Bluetooth.
Berdasarkan pengamatan kami di ITC Roxy Mas setidaknya terdaat ratusan penjaja jasa download. Mereka biasanya menempati tempat-tempat yang terpisah dari konter-konter pedagang ponsel. Persaingan antar sesama penjaja download di sana terlihat cukup ketat karena letaknya memang berdempetan. Diantaranya banyak boks-boks yang tersusun disatu deretan, kurang lebih jumlahnya 10 box, ternya dimiliki oleh satu orang. Sendangkan di tempat yang telihat terpisah, menandakan beda pemilik.
Tren konten favorit mengikuti jejak model ponsel. Sebelum maraknya ponsel musik, konten ringtone polyphonic sempat jadi primadona. Kini, konten musiklah yang sedang digemari. Setelah itu, aplikasi dan game menempati favorit ke dua. Sedangkan untuk konten vidio dan tema tetap diminati meski tidak sebanyak musik dan aplikasi. Meski begitu, harga per buah baik musik, vidio dan palikasi dibanderol sama, yakni Rp5000,-.
Untuk ringtone monophonic harganya lebih murah. Mayoritas mematok Rp2000/buah. “habis sudah jarang yang download,”kata salah satu penjaja download. Lalu dari mana mereka mendapatkan konten-konten tersebut? Nah disni masalahnya, rata-rata konten yang ditawarkan adalah konten-konten ‘bajakan’. Untuk musik misalnya, hanya bermodal CD MP3 yang banyak di jual di pinggir-pinggir jalan. Tapi umumnya mereka tak peduli bahwa yang dijual itu menyalahi aturan. Yang jelas, selama tidak ada tindakan apapun dari pihak yang dirugikan, bisnis ini akan tetap marak.
(Sumber : Tabloid Mingguan PULSA Edisi 123 Th V/2008/17-30 Januari)
Tags:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar